Minggu, 06 Juni 2010
Arah Kiblat Bergeser Akibat Gempa
Gempa bumi yang bertubi-tubi kemungkinan besar mengakibatkan pergeseran arah kiblat di sejumlah masjid di Indonesia. Alasannya, akibat gempa, tanah di Indonesia mengalami pergeseran sekitar tujuh centimeter per tahun.
Hal ini dikemukakan oleh pakar Gempa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Dr. Amien Widodo.
''Sangat mungkin terjadi pergeseran arah kiblat, karena akibat gempa ini ada pergeseran tanah di Indonesia sekitar tujuh centimeter per tahun,'' ungkap Amien Widodo saat seminar ancaman gempa di Surabaya dan sekitarnya di ruang rektorat ITS Senin (21/12).
Dijelaskan Amien, secara tektonik posisi Ka'bah tidak berubah tetapi akibat gempa, masjid di belahan bumi ini yang mengelilingi Ka’bah bisa bergerak dan berubah posisi. Artinya pusat kiblat yang berada di Ka’bah tidak terpengaruh oleh gempa seperti yang terjadi di Indonesia.
“Kalau ka'bahnya tidak terjadi pergeseran tetapi masjid di sekelilingnya yang berputar,” jelasnya.
Amien berharap agar daerah yang rawan gempa atau yang pernah dilanda bencana gempa untuk mengecek kembali posisi arah kiblat menggunakan kompas. Agar tidak terjadi keragu-raguan dalam menjalankan ibadah sholat.
“Bisa dilihat dengan kompas, kalau memang terjadi perubahan bisa dengan hanya menggeser shofnya 'kan,” tuturnya.
Dikonfirmasi terpisah, KH Abdushomad Buchori Ketua MUI Jatim mengatakan, pakar gempa harus melakukan penelitian terlebih dahulu di sejumlah wilayah yang pernah di terjang gempa. Sebab persoalan kiblat adalah urusan ibadah umat muslim yang tidak bisa hanya sekadar diberikan kata-kata mungkin atau tidak mungkin.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jawa Tengah, Mashyudi, mengatakan bahwa arah kiblat seluruh masjid di provinsi ini akan diteliti dan yang posisinya telah sesuai akan diberi sertifikat. Menurut dia, proses sertifikasi sudah berjalan mulai tahun ini.
Kutipan:(rep/bj/ika – www.esqmagazine.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar