Selasa, 16 Juni 2009

Mengenal Jenis Batuan

Batuan terbentuk dari kombinasi dari satu atau lebih mineral yang biasanya terdiri dari unsur seperti oksigen, karbon, dan besi. Saat ini dikenal sekitar 3.000 jenis mineral yang berbeda di bumi. Berdasarkan kandungan mineral yang terdapat di dalamnya, teksturnya, serta strukturnya, batuan dibedakan menjadi tiga jenis.

Pertama, batuan bekuan tercipta sebagai hasil proses pendinginan bahan cair pijar yang berasal dari dalam bumi (magma). Batu jenis ini biasanya berbentuk hablur, tidak berlapis-lapis, dan tidak mengandung fosil. Berdasarkan cara terjadinya, batuan jenis ini terbagi atas batuan beku plutonik dan vulkanik.

Batuan beku plutonik berada di bawah kerak bumi dan berproses secara perlahan-lahan sehingga terjadi hablur yang mudah terlihat. Diorit, granit, dan gabro adalah batuan jenis ini. Sementara itu, batuan beku vulkanik berasal dari lava gunung berapi yang terlempar ke permukaan bumi, kemudian membeku sehingga memiliki hablur halus. Basal, obsidian, dan andesit adalah jenis batuan beku vulkanik yang banyak dijumpai.

Ciri khas batuan bekuan adalah keras dan kokoh sehingga biasanya digunakan sebagai bahan bangunan atau nisan kuburan.

Kedua, batuan endapan merupakan hasil proses pengendapan rombakan batuan yang diangkut oleh air (sungai) dan terendapkan pada suatu cekungan seperti laut, danau, sungai, atau rawa. Oleh sebab itu, batuan jenis ini biasanya berlapis-lapis dengan ketebalan yang berbeda, mulai dari beberapa sentimeter hingga beberapa meter. Batuan jenis ini tidak berhablur dan seringkali mengandung fosil binatang atau tumbuhan. Karena cara terbentuknya yang unik, batuan jenis ini biasanya dibedakan berdasarkan umurnya.

Menurut asal kejadiannya, batuan endapan terbagi atas batuan endapan mekanik yang terjadi akibat percampuran bahan-bahan yang terkumpul, batu endapan organik yang terbuat dari fosil hewan atau tumbuhan, dan batuan endapan kimia yang terjadi akibat endapan yang terjadi secara kimiawi. Batu pasir, batu kapur, zeolit, batu bara, dan lempung adalah beberapa jenis batuan yang masuk dalam jenis ini.

Ketiga, batuan malihan atau metamorf berasal dari batuan bekuan dan batuan endapan yang terubah susunan mineralnya atau batuan malihan yang terubah ulang. Pemalihan susunan mineral disebabkan karena tekanan gerakan bumi dan mendapat panas yang sangat tinggi saat terjadi pergerakan bumi. Batuan jenis ini memiliki tekstur yang sangat padat dan kedap air.

Suhu yang dibutuhkan untuk menciptakan batuan malihan 100-800 derajat Celsius. Dalam suhu setinggi ini batuan melembut sehingga mengubah susunan mineralnya. Dengan cara ini batu kapur berubah menjadi batu marmer, batu pasir menjadi kuarzit, batu granit menjadi genes, arang batu menjadi grafit, dan grafit menjadi berlian.

Kalau Anda ingin lebih jauh mengenal bermacam-macam batuan dan mineral yang ada di bumi, cobalah kunjungi Museum Geologi di Jalan Diponegoro No. 57, Bandung, yang terletak di dekat Gedung Sate.

Di ruang Geologi Indonesia, yang berada di sayap barat lantai satu, para pengunjung bakal disuguhi peragaan proses terjadinya bumi, perkembangan pembentukan Kepulauan Indonesia, serta koleksi ratusan ribu bebatuan. Tak hanya itu, di tempat ini kita juga bisa menyaksikan fosil-fosil beberapa hewan purba. Salah satu koleksi kebanggaan museum ini adalah stegodon atau gajah purba yang memiliki gading melengkung. Fosil hewan yang pernah hidup ribuan tahun silam ini ditemukan di sekitar aliran di Sungai Bengawan Solo.

1 komentar:

  1. dahsyat gan informatif, menambah wawasan baru.. semoga bermanfaat,
    saya baru memulai usaha sebagai supplier batu alam menyediakan berbagai jenis
    baru alam, marmer, granit dan bata expose
    tentu membantu sekali... terima kasih,

    BalasHapus